Balongbendonews .Desa Suwaluh, kali ini saya sengaja mempublikasikan sebuah proses penggalian situs yang ada di desaku, namanya adalah Candi Plawangan.
Situs ini memang dulunya berupa area tangkapan air di tengah persawahan,
dan memang di situ ada makam kuno yang mencurigakan tim kami.
Sehingga tim kami berusaha mencari info tentang historis tempat tersebut
yang terletak di desa suwaluh Balong Bendo, Sidoarjo. Dekat dengan
baypass krian.
tempat terduga situs berada.
masih berupa persawahan.
Tata Pemerintahan yang aneh dan legenda Pencarian Air Liur Naga di Suwaluh
Pada waktu itu tim kami (Sigit Hariadi , Burhan SP ,Ikhwan Darmo dan
Aris Kusbiyanto) mencoba melacak tentang historis tentang tempat yang
penuh dengan anomali (keanehan), sehingga menuntun tim kami untuk
bertemu dengan Bapak Kepala Desa Suwaluh, yaitu Bapak H. Mochammad Heru
Sulthon di area tepi jalan raya mojokerto-surabaya. Pembicaraan dengan
kepala desa setempat mulai menjelang maghrib, kemudian mas ikhwan darmo
mengawali pembicaraan tersebut yang intinya ingin mengidentifikasi
sebuah tempat di area bapak kepala desa, dan memohon ijin untuk
melakukan ekskavasi yang di duga merupakan situs purba.
Setelah terjadi proses pembicaraan tentang latar belakang dan alasan
mengapa Situs tersebut harus dibuka Abah Heru pada intinya menyambut
baik keinginan kelima pecinta dan pemerhati Sejarah namun Beliau akan
segera mengkomunikasikan dengan pihak pihak terkait dalam hal ini
seperti para pemilik tanah dan perangkat Desa secara keseluruhan supaya
tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan , pada kesempatan itu Sigit
Hariadi sedikit menceritakan tentang Kisah Situs Pelawangan dan beberapa
kegiatan sebelumnya yang dilakukan oleh sejumlah tokoh yang lain .
Sejak saat itu dilakukan pertemuan pertemuan intensif baik itu dirumah
Abah Heru atau diKantor Balai Desa Suwaluh , sekitar awal bulan Februari
2014 mereka amat inten melakukan pertemuan tersebut sampai akhirnya
dicapai satu kesepakatan bahwa pembukaan Situs Pelawangan akan dilakukan
tanggal 14 Februari 2014 .Dari seringnya pertemuan pertemuan dengan
Kepala Desa maupun Perangkat Desa lainnya terdapat hal hal aneh yang
ditemui misalnya dalam tata Pemerintahan Desa Suwaluh terdapat dua dusun
yaitu Dusun Pelawangan Utara yang Kasunnya Ibu Yuli dan Dusun
Pelawangan Selatan Kasnnya Bapak Mulyono , dari sini terdapat Keanehan
masyarakat Suwaluh secara turun temurun menyebut dua tempat lebat dengan
pepohon yang terletak ditengah persawahan Desa adalah Pelawangan , yang
sebelah utara disebut Pelawangan Lor dan yang selatan Pelawangan Kidul .
Menurut legenda setempat dikedua tempat ini konon dihuni Naga atau Ular
Raksasa , diPelawangan Lor menurut warga ada sebuah sumur yang terdiri
dari susunan bata kuno yang berbentuk melingkar makanya disebut Sumur
Lanang sementara diPelawangan Kidul ada Sumur yang terdiri dari susunan
bata kuno berbentuk kotak disebut Sumur Wadon dari sini dapat
disimpulkan kalau Naga yang menghuni Pelawangan Lor adalah Naga laki
laki atau lanang dan Pelawangan Kidul dihuni Naga perempuan atau wadon .
Karena kedua Kasun tersebut seharusnya menguasai kedua tempat itu yang
anehnya entah disadari atau tidak kedua tempat tersebut tidak
berpenghuni alias hanya persawahan belaka ! ketika Bapak Mulyono ditanya
Sigit Hariadi berapa warganya Beliau amat bingung menjawabnya karena
memang tidak ada warga yang tinggal disana , terjadi keheranan diantara
Para Perangkat dan Kepala Desa tentang hal itu sampai sampai Abah Heru
berkata ", Berarti Pak Kasun Mulyono warga cuma demit ?" mereka semua
senyum senyum dan merasa kenapa semua itu kok bisa seperti itu . Dari
pembicaraan yang hangat tersebut didapat keterangan kalau bata bata kuno
diPelawangan Lor telah diambil warga bahkan telah jadi pondasi beberapa
rumah namun untuk Pelawangan Kidul relatif masih utuh karena warga amat
takut untuk masuk disana karena banyaknya cerita dan kejadian kejadian
menyeramkan disana terutama tentang mitos Naga tersebut ,lalu kenapa
Pelawangan Lor Bata batanya bisa diambil ? apa warga tidak takut ? Kata
Sigit Hariadi mungkin karena penempatan Kasunnya yang terbalik
seharusnya Kasun Pelawangan Lor dijabat seorang laki laki bukan seorang
perempuan seperti kenyataannya sekarang.
kondisi awal jalan masuk ke situs.
kondisi awal situs dan sketsa asumsi pertama
Sketsa Asumsi pertama bentuk situs
Pembukaan Situs Pelawangan terlebih dahulu dilakukan Tumpengan atau
syukuran pada Hari Kamis Kliwon 13 Februari 2014 diBalai Desa bersama
warga dan diSitus Pelawangan Kidul , entah kebetulan atau tidak setelah
seluruh anggota Team keluar dari situs beberapa menit kemudian terdengar
berita kalau Gunung Kelud meletus mengeluarkan abu bahkan sampai
dilokasi malam itu juga , jadi sebagai pengingat kapan Pembukaan Situs
Pelawangan yang Izin Resminya memakai nama LASKAR WETAN ( YAYASAN JAGAD
WETAN ) adalah waktu dimana Gunung Kelud meletus yaitu 14 Februari 2014.
acara tum
yang bertepatan malamnya setelah tumpengan digelar gunung kelud meletus.
pengan bersama masyarakat dan perangkat desa setempat,
Tahap Ekskavasi
Setelah hipotesa ditemukan, akhirnya tim kami melakukan penggalian situs pelawangan ini.
2 orang korlap dan pak juru tulis sedang melakukan identifikasi dan berikutnya merupakan ploting untuk penggalian.
sebuah sumur kuno.
areal situs itu memang ada sumur kuno di samping makam kuno. kemudian
tim kami melakukan eksplorasi lebih luas, dan memang tumpukan batu bata
itu tertata dengan area yang luas, jadi bukan hanya sepetak area di
bawah pohon randu, tapi lebih luas.
akhirnya muncul asumsi yang baru.
Setelah sebulan ekskavasi Korlap kami mas sigit menyadari, bahwa situs
ini lebih besar dan memanjang, tidak hanya sepetak bangunan di bawah
pohon. Akhirnya kita mengasumsikan bahwa bentuk situs ini adalah naga
berpasangan, naga lanang dan naga wadon (sebelah "lor" atau utara dan
sebelah "kidul" atau selatan)
Sketsa situs naga pelawangan
Asumsi berikutnya yang kemudian menjadi hipotesa, bahwa di tubuh sang
naga ada 9 titik sumur kuno di masing2 tubuh sang naga, yang kebetulan
salah satunya sudah ditemukan. Ada 2 jenis bentuk bibir sumur, kotak dan
bundar.
Sumur kuno dengan bibir bulat
Setelah hampir tiga bulan eskavasi sampai pada pembukaan tanah didepan
kepala Sang Naga , pemuda dan warga mulai turun membantu proses tersebut
,dalam proses tersebut akhirnya kisah yang sempat terlupakan kembali
teringat yaitu dahulu kala banyak spiritual dari sekitar Desa Suwaluh
berlomba lomba mencari ILER NOGO atau air liuar naga bagaimana kisahnya ?
Konon dulu ada warga yang sakit keras , kemana berobat tetap saja
penyakit tersebut sulit disembuhkan hal ini membuat para spiritualis
pada masa itu prihatin , diantara mereka banyak yang berusaha
mendapatkan petunjuk bagaimana mendapatkan obat , konon salah satu
spiritualis mendapatkan petunjuk bahwa untuk menyembuh penyakit yang
sulit disembuhkan tadi dan juga untuk menyembuhkan penyakit penyakit
lainnya harus mencari ILER NOGO tadi . Entah ada atau belum yang
menemukan ILER NOGO tadi sampai sekarang belum ada yan tahu pasti ...
sampai penggalian atau eskavasi mencapai tempat yang diduga sebagai
tempat beradanya air liur Naga atau ILER NOGO tadi saat ini masih
berlangsung ......
berikut foto-foto dokumentasi lainnya, cekiprot gan
serah terima sketsa situs naga pelawangan kepada kepala desa dan perangkat desa setempat.
kita tidak hanya menggali situs, kita juga sebisa mungkin menata kembali agar sesuai dengan fungsinya jaman dahulu.
fenomena alam yang penuh anomali di atas areal situs.
penemuan artefak dan pecahan keramik juga benda2 kuno di area
pecahan2 keramik tersebut seperti sengaja di sebar dipermukaan, dengan kedalaman sekitar 18 cm.
kemudian hasil dari temuan-temuan kami, kami laporkan ke perangkat setempat dan juga bapak kepala desa setempat.
Satu satunya Balai desa di Indonesia Yang mempunyai koleksi artefak
situs dari Desa nya.... inilah Museum Mini Situs Pelawangan Yang Hanya
Ada pertamakalinya di desa Suwaluh Balongbendo Sidoarjo Jawa Timur....
semoga ini awal kebangkitan dan kesadaran Bangs a kita menuju masa depan
Yang lebih Jaya .. Jaya .. Jaya... Jaya.. Wijayanti....
— at Suwaluh Balongbendo 61263.
dan memang situs ini masih dalam tahap penelitian, sehingga tidak
menutup kemungkinan hasil akhir akan berbeda dengan hipotesa pertama,
dan asumsi-asumsi yang lain akan muncul seiring dengan berjalannya
penelitian ini.
semoga kita semua dapat mengungkap apa fungsi dari peninggalan leluhur
kita ini, teknologi apa yang ada di situs ini dan juga apakah masih
berfungsi teknologi ini sampai masa sekarang.
mari kita kuak bersama-sama gan. demi anak cucu agar mereka mengetahui
bahwa nenek moyang kita tidak seprimitif yang selama ini ada di
literatur.